Wednesday, February 01, 2012

Bursa Diwarnai “Drama” Politik

Medan Bisnis, 7 November 2011
Dalam seminggu terakhir kita melihat laju pergerakan IHSG maupun bursa dunia bergerak dengan volatilitas yang tinggi. Bursa saham dunia bergerak bagaikan di atur ritmenya oleh seorang “sutradara” atau “dalang” (pewayangan) bernama George Papandreou sebagai perdana menteri Yunani. Yunani diibaratkan sebuah negara yang sepenuhnya memegang “masa depan” dunia, walaupun ada banyak negara yang merasa tidak akan terganggu oleh tindak tanduk Yunani seperti halnya Indonesia.

Mengapa Yunani begitu “mempesona” dunia akhir akhir ini. Bukan karena hanya keelokan serta keindahan alam Yunani yang menjadi tujuan wisata dunia. Tapi dikarenakan Yunani yang terlilit hutang dan sulit untuk keluar dari keadaan yang membelenggunya tersebut. Namun, Yunani tidak sendiri ada temen-temennya yang ada dalam satu kelompok bernama Uni Eropa yang juga mengalami hal serupa meskipun tidak semuanya.

One For All, All For One. Bukan suatu hal yang asing di telinga kita. Dalam satu film terkenal kata-kata tersebut pernah kita dengar tentunya. Demikian halnya Uni Eropa yang turut menjadi bagian atas hal-hal buruk yang menimpa Yunani. Uni Eropa dengan segala upaya untuk menyelamatkan Yunani termasuk mengurangi beban hutangnya dengan istilah hair cut. Yang bila diterjemahkan artinya potong rambut, namun bukan itu yang dimaksud dalam tulisan ini.

Hair Cut tersebut bisa diilustrasikan sebagai berikut : Bila kita meminjam uang
kepada sahabat kita sejumlah Rp. 1 Juta. Namun, dikarenakan kita sedang dilanda masalah hutang ataupun masalah yang membuat kita sulit untuk mengembalikannya, maka temen kita tersebut dengan segala kebaikan hatinya berniat untuk tidak menagih sejumlah Rp. 1 Juta namun mengiklaskan sebagian agar kesulitan kita bisa berkurang.

Uni Eropa adalah teman dari Yunani yang baik hati tersebut. Uni Eropa menginginkan Parlemen Yunani untuk menyetujui kesepakatan utang baru secepat mungkin untuk menunda risiko default dan mencegah krisis menyebar ke Italia. Krisis tersebut sepertinya bukan hanya tentang Yunani, ini tentang situasi terkait dengan utang di Eropa. Kenapa Italia? Karena Italia adalah benteng terakhir dimana bila Italia Default setelah Yunani nantinya, maka ekonomi Eropa jelas berada dalam kehancuran.

Namun, ada beberapa hal yang kurang bisa diterima oleh sejumlah pemimpin negara yang menerima bantuan. Salah satunya adalah negara tersebut dipaksa untuk menerima pengawasan Dana Moneter Internasional (IMF) atas nama program penghematan. Dan ini pernah di alami oleh Indonesia sebelumnya.

Tentunya kita pernah melihat aksi superhero bernama Hercules. Hercules adalah anak dewa dari Yunani, yang memiliki kekuatan super. Dan Yunani saat ini membutuhkan “superhero” untuk keluar dari krisis yang melilitnya. Namun, dunia melihat “superhero” itu bukan dari Yunani. Superhero itu bernama China. Sayangnya, kita belum melihat China sebagai “superhero” melakukan aksinya. Karena sebagai seorang superhero tentunya China harus berbagi resiko bila menolong Eropa. Mudah-mudahan aksi superhero tersebut bisa kita lihat nantinya.

Nah, untuk menerima dana dari bailout awal, Yunani terpaksa memulai program pengetatan dengan meningkatkan pajak dan pemotongan pensiun dan gaji. Lagi-lagi mengirim kejatuhan popularitas Papandreou dan membuat mayoritas partai berkuasa di parlemen keluar dan mengakibatkan anggota perlemen berkuasa turun dari 10 kursi menjadi hanya 2 kursi.

Namun, tanpa diduga sabtu minggu kemarin. Perdana Menteri Yunani George Papandreou sukses dengan mosi percaya didukung rivalnya partai Sosialis. Papandreou menang dengan angka suara 153-145 setelah drama seminggu di Athena Yunani yang menakutkan mitranya Eropa, serta dibayangi oleh kekhawatiran pasar global dan KTT G20 di resor Cannes Perancis. Ancaman default Yunani atau keluar dari zona euro telah memperburuk krisis utang di benua ini, yang sudah berjuang untuk memberikan bailout terhadap Yunani, Irlandia dan Portugal.

Sementara Pelaku di Bursa Saham adalah konsumer utama atas perkembangan Yunani. Bagaikan menonton sebuah Film, penonton yang mengkonsumsi sebuah film tentunya akan mengalami perubahan emosional dalam dirinya. Bursa saham juga demikian mengalami volatilitas seperti kejadian di Yunani.

No comments: