Wednesday, February 01, 2012

Hanya Sentimen Sesaat

Medan Bisnis, 20 Juni 2011Bursa Amaerika Dow Jones dan S&P ditutup naik pada perdagangan akhir minggu kemarin. Bursa Amerika ditutup naik meskipun volume perdagangan relatif sedikit pada hari itu. Membeiknya kinerja bursa di AS tak terlepas dari keputusan kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nirkolas Sarkozy yang menyatakan akan bersatu untuk menyelamatakan Yunani dari krisis yang melanda negeri para dewa tersebut.

Namun penguatan Dow dan S&P tidak dibarengi dengan penguatan saham sektor teknologi Nasdaq. Sementara itu, bursa di Eropa terpantau mengalami penguatan yang lebih baik dibandingkan dengan penguatan bursa di Amerika. Penguatan bursa di Eropa juga diyakini sebagai dampak akan semakin dekatnya bailout terhadap Yunani.

Selain itu, Euro juga menguat akibat ekspektasi Yunani akan dapatkan bantuan lebih besar dan komitmen Jerman untuk bekerja sama dengan ECB dalam menyelesaikan krisis. Penguatan Euro juga didorong oleh ekspektasi paket bantuan Yunani yang diperkirakan lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa Yunani mungkin dapatkan bantuan €150 miliar meski belum dapat dikonfirmasi mengenai kebenaran data tersebut.

Penulis menilai penguatan baik bursa di Amerika dan Eropa merupakan sentimen sesaat. Mengingat masih ada begitu banyak sentimen negatif yang akan membayangi pergerakan bursa beberapa waktu kedepan nantinya. Salah satunya adalah perkiraan diturunkannya laju pertumbuhan ekonomi AS oleh IMF (International Monetery Fund). IMF bahkan menyatakan bahwa AS dan sejumlah negara di Eropa sedang “Bermain Api”. Penilaian tersebut muncul karena baik Eropa dan Amerika belum juga menurunkan defisit anggaran.

IMF memperkirakan GDP AS akan bertumbuh sebesar 2.5% tahun ini dan 2.7% di tahun 2012 nanti, lebih kecil dibandingkan perkiraan 2 bulan lalu dimana masing-masing sebesar 2.8% dan 2.9%. Selain itu perlambatan yang terjadi di sejumlah negara berkembang khususnya China dinilai hanya akan melambat sesaat, walaupun pasar keuangan di sejumlah negara emerging market dinilai sudah overheating.

Selain AS, IMF juga memotong ekspektasi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini menjadi 4.3% dari 4.4% perkiraan sebelumnya. Meski demikian, IMF berkeyakinan outlook global yang bagus saat ini dapat sekejap berubah turun jika pemerintah di AS dan Eropa tidak mulai menunjukan proses yang baik dalam mengatasi permasalahan hutang negaranya.

Selain dipangkasnya ekspektasi pertumbuhan ekonomi sejumlah negara di dunia. Pasar juga masih dibayangi oleh sentimen buruk dari data perekonomian AS lainnya. Sektor Konsumer AS masih membukukan data yang lebih jelek dari perkiraan pada bulan Juni sebelumnya. Memburuknya data konsumer AS tersebut mencuat di tengah kekhawatiran baru terhadap prospek ekonomi AS itu sendiri, walaupun kekhawatiran terhadap inflasi sedikit mereda.

Indeks sentimen konsumen AS merosot ke level 71,8 pada bulan Juni dari 74,3 pada bulan sebelumnya. Lebih rendah dibandingkan rata-rata perkiraan para ekonom dengan penurunan ke 74,0. Data tersebut mengindikasikan bahwa penurunan di beberapa data ekonomi AS masih saja berlangsung sehingga resesi diperkiakan masih ada dan pasar masih sangat rapuh untuk melanjutkan tren penguatan.

Bursa saham global masih akan bergerak dalam volatiulitas yang tinggi termasuk harga saham di Bursa Efek Indonesia tanpa terkecuali. Sangat tidak bijaksana bila kita menyimpulkan bursa akan menguat dalam jangka panjang sementara pijakan fundamental ekonominya masih sangat rapuh. Meskipun akan ada pembalikan segera dalam tempo singkat, hal tersebut merupakan bentuk volatilitas dalam jangka pendek saja.

Walau demikian BEI akan mampu menahan kejatuhan bursa meskipun bayak bursa di luar yang berjatuhan. IHSG relatif lebih kuat menahan kejatuhan bursa regional dengan relatif terkoreksi terbatas. Dana Asing di pasar keuangan kita juga belum mengindikasikan adanya pembalikan dana (reversal). Meski demikian kita harus tetap berhati-hati dalam melakukan investasi di tengah ketidak pastian pasar saat ini.

No comments: