Thursday, February 02, 2012

Mengelola Risiko Di Tengah Ketidakpastian

Medan Bisnis, 14 November 2011
Seperti yang kita alami saat ini. Pasar keuangan bergerak sangat fluktuatif seiring masih tingginya tingkat volatilitas pasar keuangan dunia yang dipicu oleh memburuknya ekonomi di Eropa dan Amerika. Banyak yang pesimis terhadap kinerja pasar keuangan kita, namun masih banyak juga yang optimis.

Beberapa pelaku pasar melihat volatilitas akhir-akhir ini yang cukup tinggi merupakan sebuah peluang besar. Namun, bagi investor yang lebih konservatif, melakukan transaksi jual-beli dengan intensitas yang tinggi dan fluktuasi yang sangat lebar menghabiskan banyak tenaga dan kecil sekali dapat memberikan keuntungan bagi si Investor.

Tidak ada yang salah dengan sudut pandang keduanya. Karena setidaknya kedua investor tersebut memiliki alasan serta kemampuan menanggung resiko yang bisa diterimanya. Risiko selalu muncul meskipun di tengah pasar yang stabil sekalipun. Namun, intensitas ancamannya semakin meningkat saat terjadi krisis seperti sekarang ini.

Beberapa bulan terakhir, IHSG bergerak dalam volatilitas yang cukup tajam. Namun, volatilitasnya bisa terbaca dan mampu memberikan peluang bagi kita yang mengikutinya. Bursa saham Eropa dan Amerika bisa dijadikan acuannya. Setiap ada statemen maupun langkah dari pemangku kebijakan dimana negaranya sedang menjadi pusat perhatian, maka pasar keuangan akan mengikuti dengan pola yang serupa.

Volatilitas bursapun bergerak cukup signifikan, bila naik sangat tinggi dan turun sangat tajam. Di saat yunani melalui Perdana Menterinya menyerukan agar dilakukan referendum terhadap rencana bantuan hutang, bursapun berjatuhan. Dan yang hebatnya perkiraan seorang pelaku pasar pemula sekalipun bisa sangat akurat sehingga memberikan tantangan tersendiri.

Alat untuk menganalisis dalam beberapa minggu terakhir ini juga sangat sedikit. Sejauh penulis mengamati, tidak diperlukan peralatan menganalisa yang begitu kompleks jika dibandingkan dengan saat dimana pasar keuangan kita stabil. Cukup dengan mengamati perkembangan terhadap kondisi Eropa dan Amerika, IHSG pun bisa kita pastikan akan bergerak dengan pola yang tidak begitu jauh berbeda. Selanjutnya bertransaksilah dengan saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar.

Membuat keputusan beli dan jual pun menjadi sangat mudah. Beli di saat ada kemungkinan langkah positif yang akan di ambil Eropa dalam menyelesaikan hutang-hutangnya dan Jual jika terjadi kemungkinan ada langkah yang bisa berdampak negatif terhadap bursa. Walaupun belum ada kepastian langkah konkrit terhadap penyelesaian hutang, namun kita harus mampu mengikuti iramanya.

Pergerakan Bursa yang tidak monoton akhir-akhir ini juga turut memicu andrenalian kita dalam bertransaksi. Namun, tetap mewaspadai akan kemungkinan yang timbul. Timing atau penentuan saat jual/beli menjadi kuncinya. Jangan sampai kita belum sempat menjual efek yang kita miliki sementara isu yang berkembang berdampak negatif terhadap bursa.

Saat ini, Italia menjadi fokus selanjutnya selain tentunya Yunani, dan kita harus mampu mengkuti perkembangannya. Mengawali pekan ini Bursa sepertinya akan bergerak naik. IHSG bisa dipastikan akan mengalami kenaikan yang seirama. Namun, waspadai bila ada komentar dari pemangku kebijakan di Eropa yang bisa saja memutar balikan arah di saat pasar kita sedang dalam jam transaksi.

Pantau terus situasi terakhir dari Eropa dan Amerika, analisa semua kemungkinan yang bisa saja terjadi, selanjutnya buat keputusan. Fundamental Ekonomi Indonesia yang kuat dijadikan acuan dal;am berinvestasi jangka menengah-panjang. Sentimen proses penyelesaian hutang di Eropa dan Amerika dijadikan acuan bertransaksi jangka pendek. Bila kita mendapat keuntuang maka berterima kasilah kepada Eropa dan Amerika karena volatilitas yang mereka buat sendiri.

No comments: