Monday, November 13, 2006

Deposito Dinamis Single Range sebagai Strategi Investasi dimasa Tren Penurunan Suku Bunga

Medan Bisnis, 13 November 2006
BI kembali memotong suku bunga Rupiah sebesar 50 basis poin menjadi 10.25% saat ini. Penurunan suku bunga tersebut turut diiringi dengan stabilnya kondisi pasar finansial dalam negeri.

Hal tersebut terlihat dengan stabilnya nilai tukar rupiah, yang dalam beberapa minggu perdagangan terakhir diperdagangkan dalam range antara 9050 hingga 9200. IHSG juga kembali menunjukan tren penguatan seiring dengan langkah Bank Indonesia yang menurunkan BI Rate. Perbankan diyakini juga akan mengikuti langkah BI tersebut untuk menurunkan suku bunga.

Sejauh ini, langkah BI menurunkan suku bunga secara gradual disambut positif oleh sejumlah kalangan khususnya para debitur. Selain itu, penurunan suku bunga diharapkan mampu memberikan stimulus bagi percepatan pembangunan ekonomi.

Namun, tidak selamanya regulasi dari BI tersebut mendapat sambutan positif. Dampak penurunan suku bunga yang sangat signifikan akan sangat merugikan para deposan. Pergerakan suku bunga yang cenderung menurun berpotensi membuat deposan mencari alternatif investasi lain yang lebih menguntungkan.

Ditengah tren penurunan suku bunga saat ini, ada beberapa produk investasi yang layak dijadikan pertimbangan untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi, yang lebih besar dari bunga deposito. Salah satunya adalah Deposito Dinamis Single Range.

Deposito Dinamis Single Range adalah deposito dalam mata uang IDR, USD, EUR, JPY atau mata uang lain yang ditentukan oleh Bank. Karena dalam simulasi kita menggunakan mata uang US Dollar, serta menggunakan pasangan mata uang USD/IDR, maka kita akan menyebutnya sebagai Deposito Dinamis Single Range Dollar. Yang untuk selanjutnya akan kita sebut sebagai Single Range Dollar untuk mempermudah dalam pembacaannya.

Single Range Dollar merupakan deposito dalam mata uang US Dollar. Besarnya bunga Single Range Dollar mengacu pada besarnya suku bunga mata uang US Dollar yang ditetapkan oleh Bank Sentral Amerika.

Namun, apakah besarnya bunga Single Range Dollar akan lebih besar dari suku bunga acuan US Dollar yang ditetapkan oleh Bank Sentral Amerika?, bisa juga tidak. Besarnya total yield yang diberikan dalam Single Range Dollar akan sangat bergantung dari kepiawaian pemodal itu sendiri.

Akan tetapi, buat mereka yang memiliki pengetahuan serta memiliki kemampuan memprediksi pasar akan mendapatkan keuntungan yang lebih daripada memarkirkan dananya dalam bentuk deposito Dollar biasa.

Pemodal akan mendapatkan keuntungan/bonus apabila kurs pasangan mata uang USD/IDR yang disepakati senantiasa berada dalam range yang telah disepakati selama masa observasi, yang apabila dihitung total yield-nya lebih besar dari bunga deposito biasa.

Menarik tentunya, namun, investasi dalam Single Range Dollar bukan tanpa resiko. Apabila pemodal salah dalam memperhitungkan pergerakan pasar, maka nasabah hanya mendapatkan bunga minimum yang lebih kecil dari bunga deposito biasa.

Apabila pemodal atau deposan tidak mempunyai pengetahuan yang cukup, carilah informasi sebanyak-banyaknya atau berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang dipercaya. Hal tersebut dimungkinkan untuk membantu deposan dalam mengambil keputusan. Karena kegagalan atau kerugian yang timbul atas pelaksanaan transaksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab deposan.

Besarnya bunga Single Range Dollar menggunakan perhitungan bunga per tahun (365 hari). Pembayaran bunga minimum dibayarkan pada saat jatuh tempo. Namun, besarnya bonus yang akan diterima sangat bergantung pada jangka waktu kontrak yang akan dibuat. Semakin lama jangka waktunya, maka bonus yang diberikan juga akan semakin besar.

Dalam simulasi yang dibuat, bonus untuk Single Range Dollar jangka waktu 30 hari (1 bulan) sebesar 2%. Sementara simulasi bonus untuk Single Range dalam mata uang Rupiah jangka waktu 1 bulan sebesar 8%. Namun bonus akan bertambah besar apabila deposan membuat kontrak transaksi untuk jangka waktu 3 bulan, 6 bulan, dan seterusnya.

Simulasi
Single Range dalam mata uang US Dollar
1. Awal Transaksi
Dana Deposan : USD 5.000.000,- (Lima Juta US Dollar)
Pasangan mata uang : USD/IDR
Tgl Transaksi : 02 November 2006
Tgl Efektif : 02 November 2006
Tgl Jatuh Tempo : 02 Desember 2006
Masa Observasi : 02 November – 30 November 2006, setiap hari
kerja mulai jam 08.00 WIB – 16.00 WIB,
kecuali tanggal 30 November observasi
dilakukan hanya sampai jam 13.00 WIB.
Jangka Waktu : 30 hari (1 bulan)
Harga spot : USD/IDR 9.100
Range : USD/IDR 9.000 – 9.250
Bunga Minimum : 3.5% p.a (dibayarkan pada saat jatuh tempo)
Bonus : 2% p.a (dibayarkan apabila memenuhi
parameter)
2. Akhir Transaksi
a) Selama masa observasi kurs USD/IDR berada di dalam range
Total imbal hasil yang diterima Deposan
= USD 5.000.000 x (3.50+2)% x 30/365
= USD 5.020.547,95
b) Selama masa observasi kurs USD/IDR berada di luar range
Total imbal hasil yang diterima Deposan
= USD 5.000.000 x 3.50% x 30/365
= USD 5.014.383,56

Single Range dalam mata uang Rupiah
1. Awal Transaksi
Dana Deposan : IDR 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah)
Pasangan mata uang : USD/IDR
Tgl Transaksi : 02 November 2006
Tgl Efektif : 02 November 2006
Tgl Jatuh Tempo : 02 Desember 2006
Masa Observasi : 02 November – 30 November 2006, setiap hari
kerja mulai jam 08.00 WIB – 16.00 WIB,
kecuali tanggal 30 November observasi
dilakukan hanya sampai jam 13.00 WIB.
Jangka Waktu : 30 hari (1 bulan)
Harga spot : USD/IDR 9.100
Range : USD/IDR 9.000 – 9.250
Bunga Minimum : 5% p.a (dibayarkan pada saat jatuh tempo)
Bonus : 8% p.a (dibayarkan apabila memenuhi
parameter)
2. Akhir Transaksi
a) Selama masa observasi kurs USD/IDR berada di dalam range
Total imbal hasil yang diterima Deposan
= IDR 1.000.000.000 x (5+8)% x 30/365
= IDR 1.010.684.931,51
b) Selama masa observasi kurs USD/IDR berada di luar range
Total imbal hasil yang diterima Deposan
= IDR 1.000.000.000 x 5% x 30/365
= IDR 1.004.109.589,04

No comments: