Monday, July 23, 2012

Apapun Hasilnya Tidak Akan Merubah Nasib dalam Sekejap


Medan Bisnis, 18 Juni 2012
Hari-hari yang ditunggu akhirnya datang juga. Yunani kembali menggelar menggelar pemilihan umum yang menentukan nasib dari Yunani, apakah tetap tinggal dengan mata uang Euro atau kembali ke mata uang asal Yunani bernama Drachma. Keputusan tersebut akan ditentukan pada tanggal 17 Juni kemarin. Sejauh tulisan ini dibuat, belum ada hasil terkait dengan pemilihan yang dilakukan Yunani.

Pelaku pasar keuangan tentunya berharap Yunani akan tetap bersama dengan Euro. Bila nantinya hasil keputusan dari Yunani tersebut justru diluar dari ekspektasi pasar maka kemungkinan besar bursa akan merespon negatif. Selain itu, mata uang Euro akan diperdagangkan melemah terhadap mata uang lain seperti US Dolar dan Yen. Padahal bila dikaji lebih dalam keputusan yunani yang keluar dari Euro akan memberikan dampak positif bagi kinerja bursa global termasuk IHSG.

Krisis ekonomi yang telah terjadi selama dua tahun lebih di Eropa sejauh ini memang kondisinya kian memburuk saja. Dahulu, penggabungan eropa dalam satu mata uang tunggal sempat membuat kekaguman akan superioritas eropa sebagai salah satu perekonomian yang besar dan kuat serta solidaritas antara sesama negara yang sangat baik dibandingkan sejumlah negara lain yang ada di dunia ini.

Namun, saat ini solidaritas tersebut sepertinya telah sirna. Kesepakatan bersama dalam kebijakan fiskal tidak menemui titik temu dan membuat proses penyelesaian krisis menjadi berlarut-larut. Jerman menjadi satu-satunya negara di Eropa yang memiliki fundamental ekonomi sangat kuat saat ini di Eropa. Dan jerman memegang sejumlah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah yang tengah krisis.

Italia dan Spanyol menjadi negara yang terkena imbas selanjutnya dari krisis yang berlangsung saat ini. Bank Sentral Eropa dan IMF yang digadang-gadangkan menjadi bumper terhadap stimulus perbaikan sistem ekonomi juga tidak begitu berfungsi dengan baik manakala krisis telah menghiggapi bagaikan kanker yang terus menyebar.

Apapun hasil yang didapat dari pemilihan umum di Yunani tidak akan berdampak signifikan terhadap proses pemulihan ekonomi eropa. Apapun bentuk penyelesaiannya tidak akan mungkin menyelesaikan permasalahan krisis yang melanda eropa dengan waktu yang relatif singkat.  Proses penyelesaian krisis di Eropa membutuhkan waktu yang tidak sebentar serta komitmen sejumlah pemerintahan kawasan yang seragam.

Selain itu, kepentingan jerman yang ingin menyelematkan Eropa dari krisis keuangan bukan merupakan salah satu alasan murni Jerman ingin membantu Yunani. Namun, karena Jerman menjadi pembeli obligasi yang paling besar diantara negara lain, sehingga terlihat jerman yang begitu bersikeras agar Yunani di bailout.

Keinginan jerman tersebut mengindikasikan bukan berarti Jerman mampu menyelesaikan masalah, namun hanya merupakan bentuk kepentingan jerman terhadap asset yang dimilikinya sendiri. Ketidak harmonisan bukan hanya terjadi di sejumlah negara anggota Euro itu sendiri. Namun ketidakharmonisan juga terjadi di parlemen Yunani sejak dimenangkan oleh presiden yang tidak suka dengan bailout dan memiliki pandangan sosialis. Itulah kenapa masyarakat Yunani diminta untuk menentukan nasibnya sendiri daripada mengandalkan pemerintahnya.
Dalam siklus ekonomi yang kita ketahui, bahwa tidak ada yang mampu mencegah negara yang terperosok dalam krisis dan berbalik naik dalam waktu yang singkat setelah krisis itu terjadi. Proses penyelesaian krisis yang cepat hanya akan terjadi bila baik masyarakat dan pemerintahnya sama-sama memberikan andil positif terhadap penyelesaian krisis secara keseluruhan.

Baik atau buruk hasil pemilihan Yunani sangat bergantung dari bagaimana kita melihatnya. Seorang investor saham akan senang menilai baik bila Yunani tetap bergabung dengan Euro. Importir di negara kita juga sama lebih memilih agar Yunani tetap di Eropa. Namun eksportir di negara kita justru bisa diuntungkan dengan keluarnya Yunani dari zona Eropa. Namun, bagi Yunani tetap atau keluar dari Euro hanya merupakan pilihan yang belum menjanjikan sesuatau apapun.

No comments: