Medan Bisnis, 2 Juli 2012
Seperti yang
terus diberitakan dan terjadi sebelumnya, penyelesaian krisis di Eropa sulit
untuk mencapai kesepakatan karena perbedaan pendapat setiap masing-masing
negara yang dipicu oleh beragam kepentingan baik finansial maupun politik.
Kondisi tersebut membuat penyelesaian di eropa terus berlarut-larut dan
diperburuk karena krisis tersebut justru menyebar ke hampir semua negara kecil
yang berpotensi mengguncang perekonomian negara yang lebih besar.
Ketidakharmonisan
dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi tersebut memunculkan spekulasi akan
nasib dari negara-negara di Eropa itu sendiri. Bursa saham dan nilai tukar mata
uang Euro menjadi “wajah” negara-negara eropa yang setiap saat berfluktuasi
sangat liar mengikuti perkembangan yang terjadi seiring meningkatnya spekulasi
dari segala macam bentuk penyelesaian krisis tanpa kepastian.
Namun dalam
pertemuan petinggi eropa yang berakhir pada sabtu minggu kemarin. Para petinggi
Eropa menghasilkan sejumlah langkah baru dalam penyelesaian krisis. Beberapa
diantaranya adalah penyelesaian masalah krisis yang menjangkiti sejumlah
perbankan di spanyol, memungkinkan bailout terhadap Italia serta menganggarkan
dana untuk memacu pertumbuhan ekonomi di eropa.
Sejumlah langkah
tersebut jelas menjadi sebuah kepercayaan baru terhadap penyelesaian krisis di
eropa. Walaupun masih dalam tahapan konsep dan belum merupakan hasil dari
implementasinya, namun pasar justru merespon semua langkah tersebut dengan
apresiasi yang diwujudkan dengan penguatan mata uang euro serta meroketnya
kinerja indeks bursa di Eropa hingga 4% dalam satu hari perdagangan.
Itu merupakan
bukti nyata bahwa pasar mengharapkan sebuah kepastian kesepakatan bersama
dibandingkan harus menunggu bagaimana hasil akhir dari krisis di eropa itu
sendiri. Padahal yang dilakukan oleh sejumlah petinggi eropa masih berupa
konsep yang selanjutnya untuk diterapkan. Bukan jaminan bahwa konsep tersebut
akan efektif dalam menyelesaikan krisis di eropa nantinya.
Tapi sekali lagi
itulah pasar. Tidak perlu bagaimana hasil akhir dari penyelesaian krisis. Namun
langkah-langkah strategis yang dikeluarkan sudah lebih dari cukup untuk membuat
pelaku di pasar keuangan merasa yakin akan masa depan Eropa nantinya. Tanpa
adanya konsep jelas memicu ketidakpastian yang bisa saja berujung pada
keniscayaan akan penyelesaian krisis di Eropa itu sendiri.
Dampak dari
penyelesian krisis di eropa tentunya akan berimbas positif terhadap pergerakan
indeks bursa di dunia maupun pergerakan mata uang di dunia. Tanpa terkecuali
mata uang Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan. Euphoria terhadap proses
penyelesaian krisis di eropa jelas akan kita rasakan hingga di pasar keuangan
dalam negeri.
Namun, untuk
diketahui bahwa proses penyelesaian krisis yang secara pasti di Eropa nantinya
juga akan berimbas negatif bagi pasar keuangan domestik. Hal ini dapat terjadi
khususnya di pasar keuangan kita. Di saat Eropa tengah terjangkiti krisis maka
banyak pemodal yang memindahkan asetnya kesejumlah negara yang lebih menjanjikan
pertumbuhan ekonominya.
Indonesia
merupakan salah satu negara yang menjanjikan khususnya dalam hal investasi di
dalam bentuk portfolio. Bila saat ini kita tengah dibanjiri oleh derasnya
aliran dana asing maka sebenarnya di saat ada negara yang lebih menjanjikan
maka sebenarnya aliran uang tersebut bisa saja keluar dan pindah kenegara baru
tersebut.
Dan bila Eropa
kembali mengalami pertumbuhan yang signifikan jelas berpotensi akan membuat
pasar keuangan di Indonesia kembali tertekan. Walaupun untuk saat ini Eropa
masih harus berjibaku keluar dari krisis tersebut, dan belum menunjukan adanya
tanda-tanda proses kenaikan pertumbuhan maka selama itu pula kita masih akan
tetap aman dari tekanan capital outflow.
Akan tetapi kita bisa membuat negara kita tetap menarik dengan mengendalikan laju tekanan inflasi maupun masalah lain yang kerap menganggu aktifitas investasi di Indonesia. Tanpa adanya perubahan yang mendasar terhadap perbaikan investasi kita. Maka investasi yang masuk hanya merupakan bentuk invetasi yang sementara menetap dan bukan investasi yang bisa di konversi ke dalam bentuk investasi langsung. Titik balik pemulihan Eropa seharusnya menyadarkan kita akan hal tersebut.
No comments:
Post a Comment