Wednesday, January 25, 2012

Bursa Diguncang Gempa di Jepang

Medan Bisnis, 14 Maret 2011

Jepang diguncang gempa hebat 8.9 skala richter dan diikuti dengan tsunami dahsyat, yang hingga saat ini diberitakan ribuan orang menjadi korbannya. Indeks bursa pada perdagangan akhir minggu kemarin juga ditutup turun. Memang seperti akhir pekan biasanya, banyak analis yang memperkirakan bursa akan mengalami koreksi, namun bencana di jepang memperburuk kinerja indeks bursa regional asia.

Lingkungan hidup merupakan tempat bagi kita untuk berinteraksi antara satu dengan lainnya. Namun, bagaimana jadinya jika ternyata lingkungan hidup itu sendiri sudah tidak bersahabat lagi dengan kita. Sama seperti dengan investasi yang memiliki multiplier effect. Demikian juga dengan alam, alam memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap semua segi kehidupan manusia termasuk ekonomi.

Di dalam dunia investasi, kerugian yang akan muncul biasanya selalu bisa diprediksikan. Namun, belum ada yang mampu memprediksi kapan bencana alam itu akan terjadi. Selain itu, dampak negatif dari bencana alam juga tidak bisa dihindari. Bencana alam tidak memiliki opsi pilihan bagi manusia untuk memilih tidak terkena dampak dari bencana tersebut baik langsung maupun tidak langsung.

Inflasi selalu naik berbanding lurus ketika bencana itu datang. Disaat inflasi naik, maka investasi akan turun, uang beredar semakin banyak. Output tingkat pendapatan nasional adalah bersifat terbatas sehingga ada variabel yang harus dikurangi disaat ada variabel lainnya naik. Suku bunga merupakan instrument yang ampuh dalam menyeimbangkan. Sehingga, suku bunga akan dinaikan. Setelah naik, suku bunga kredit naik dan akhirnya mempersempit peluang usaha yang berujung pada naiknya angka pengangguran.

Sebuah dampak multiplier dari bencana alam terhadap kerusakan tatanan ekonomi. Kekhawatiran kedepan adalah proses pemulihan ekonomi jepang paska gempa dan tsunami yang membutuhkan biaya yang tinggi sehingga membutuhkan dana tambahan dalam belanja Negara dan mengancam perekonomian jepang itu sendiri. Melemahnya indeks bursa Nikkei langsung atau tidak langsung akan berpengarh pada kinerja bursa regional termasuk Bursa efek Indonesia.

Selain itu, peran Negara jepang terhadap perekonomian di Asia cukup besar. Selama ini jepang telah menjadi Negara yang banyak menanamkan investasinya di Asia termasuk di Indonesia. Muncul kekhawatiran baru , jepang akan mengalihkan sebagian kekayaannya dari Negara yang dijadikan tempat investasi untuk membiayai proses pemulihan di jepang.

Selain itu, bencana di jepang menimbulkan dampak psikologis bagi para investor untuk melakukan akumulasi saham di harga yang rendah. Oleh karena itu, bisa diperkirakan bahwa bencana di jepang akan memberikan dampak negatif sementara bagi perdagangan saham di lantai bursa. Bursa di Asia dan Indonesia khususnya di yakini akan kembali pulih dalam tempo waktu yang tidak akan lama.

Bursa akan tetap mengalami tekanan jual secara teknikal. Namun bila mengacu kepada analisa fundamental maka IHSG tetap berpeluang naik. Seiring dengan laporan laba emiten di semester I tahun ini. Investor diyakini akan tetap kembali ke pasar dan mengakumulasi saham-saham yang menjanjikan return yang tinggi.

Namun tetap berhati-hati, bencana-bencana di pasar finansial belum berakhir. Setelah mesir, Libya, dan bencana alam di jepang. Masih ada Arab Saudi dan sejumlah Negara di timur tengah yang secara politik saat ini mulai berkecamuk dan berpeluang menimbulkan bencana baru bagi pasar finansial dunia.

No comments: