Tuesday, December 04, 2012

ORI dan Patriotisme Bangsa

Medan Bisnis, 24 September 2012

Pemerintah telah menawarkan ORI (Obligasi Negara Ritel) seri 009 kepada masyarakat Indonesia. ORI tersebut dijual di harga Rp. 1 juta per lembarnya. Namun, bagi masyarakat yang berminat disyaratkan untuk membeli ORI minimal 5 lembar atau kelipatannya. ORI tersebut memberikan bunga sebesar 6.2% per tahun dengan masa tempo 3 tahun.
 
Obligas adalah surat pengakuan utang. Sehingga bila pemerintah menerbitkan Obligasi (ORI) maka dengan kata lain pemerintah mau berhutang. Hutang yang dimaksud ditujukan kepada masyarakatnya sendiri. Sehingga, masyarakatlah yang akan menjadi pihak kreditur bagi pemerintah. Penerbitan ORI menjadi alternatif peerintah dalam menyerap dana yang ada di masyarakat yang nantinya digunakan untuk membangun perekonomian masyarakat kita.
 
Pernah terbesit pertanyaan dari masyarakat awam yang menyatakan kenapa pemerintah kita suka berhutang ke luar negeri?. tentuntya hal tersebut sangatr erat kaitannya dengan kebutuhan pemerintah dalam memutar roda perekonomian di negeri ini. Dan telah berulang kali pemerintah menerbitkan ORI namun sayangnya ORI belum menjadi alternatif investasi bagi masyarakat kita yang sejauh ini lebih familiar dengan tabungan.
 
Selain sebagai instrumen hutang, seharusnya ORI juga difahami sebagai instrumen yang digunakan untuk meningkatkan semangat kebangsaan melalui instrumen keuangan tersebut.
Karena ORI merupakan bentuk kepedulian kita terhadap kondisi keuangan negara dan bisa membebaskan negara kita dari cengkaraman hutang luar negeri yang syarat dengan intervensi dan kepentingan.
 
Kenapa ORI bisa dikatakan sebagai instrumen yang memupuk semangat kebangsaan?. jawabannya akan dijelaskan dalam ilustrasi berikut ini. Seperti yang sering kita dengar sebelumnya, pemerintah selalu mengalami defisit neraca. defisit tersebut bisa atau terkadang harus ditambal dengan hutang.
 
salah satu yang menyebabkan defisit antara lain tingginya harga minyak duunia yang berdampak pada memburuknya keuangan negara karena harus menanggung beban subsisi yang sangat besar. Untuk itu pemerintah pun mengeluarkan sejumlah jurus andalan guna menghadapi kebocoran anggaran tersebut. Mulai dengan menerbitkan instrumen hutang atau menempuh cara-cara yang tidak populer seperti kenaikan harga BBM di dalam negeri.
 
Karena ORI merupakan instrumen hutang maka ORI diterbitkan untuk mengurangi beban APBN dengan cara berhutang. ORI dijual kepada masyarakat dengan pecahan nominal yang sangat terjangkau (Rp.1.000.000,- per lembar). Uang yang berhasil dikumpulkan masyarakat tersebut digunakan untuk membeli minyak di luar sehingga harga minyak (BBM) di dalam negeri tidak mengalami kenaikan.
 
Itu keuntungan pertama yang bisa dinikmati oleh masyarakat kita. Yang kedua adalah pemerintah membayar bunga (imbal hasil) lebih besar dari bunga deposito saat ORI diterbitkan. Sehingga keuntungan yang kedua tersebut juga dinikmati oleh masyarakat kita. Kalau disimpulkan pemerintah harus bayar bunga kemasyarakatnya sendiri kemudian masyarakatnya juga diuntungkan dengan harga bensin (BBM) yang tidak mengalami kenaikan.
 
Kok mau pemerintah melakukan seperti itu ya?, terkadang sebagai masyarakat kita tidak melihat sisi baik dari langkah pemerintah dalam mengendalikan ekonomi. Itu diakibatkan oleh minimnya pengetahuan masyarakat kita tentang instrumen pemerintah tersebut. Padahal dengan membeli ORI masyarakat sebenarnya sangat diuntungkan baik secara finansial maupun tatanan ekonomi yang terbebas dari intervensi asing.
 
Hanya saja keputusan pemerintah menerbitkan ORI tidak diketahui oleh masyarakat kita secara keseluruhan. Hal utama yang menyebabkan hal tersebut adalah karena batasan hutang pemerintah yang bisa diserap melalui sejumlah masayarakat saja. atau dengan kata lain tidak perlu disosilaisaikan hingga ke pelosok daerah untuk mengumpulkan kebutuhan dana pemerintah itu sendiri.
 
Seharusnya pemerintah dapat mengoptimalkan fungsi dari masyarakat kita untuk dilibatkan dalam masalah keuangan negara. Selain itu, masyarakat kita juga diedukasi akan pentingnya keterlibatan merka dalam membangun bangsa ini. Melalui pendidikan dan sosialiasi secara terus menerus, ORI maupun surat utang pemerintah lainnya dapat dijadikan sebagai alat untuk memupuk semangat patriotisme banga kita.

No comments: