Sunday, February 13, 2011

Sri Mulyani Mundur, IHSG dan Rupiah masuki Tren Turun

Medan Bisnis, 10 Mei 2010
Selama seminggu terakhir, IHSG kembali diwarnai aksi jual dari yang sebelumnya indeks sempat mencapai 3000-an sekarang harus berbalik dan berada di kisaran 2700-an. Demikian haknya dengan Rupiah yang kembali tertekan oleh mata uang US$ dari sebelumnya di level 9000-an kembali terkoreksi ke level 9200-an. Hal yang mendorog investor melakukan aksi ambil untung adalah memburuknya kondisis Yunani, harga minyak yang terkoreksi hingga mundurnya Sri Mulyani dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan.

Pasar kembali dibanjiri sentimen negative baik lokal dan eksternal. Padahal IHSG seharusnya lebih kuat dibandingkan dengan indeks global lainnya, karena Negara kita lebih baik sisi fundamentalnya dibandingkan Negara lain. Dan minggu ini kembali dibuktikan bahwa Negara kita masih sangat rentan dengan fluktuasi yang terjadi di pasar global.

Kisruh politik yang terjadi dalam penanganan kasus century gate sepertinya akan segera berakhir dengan mundurnya Sri Muyani dari jabatannya. Selama ini, permasalahan kasus century telah membuat koalisi pemerintah retak dan akan memasuki babak baru dalam penyelesaiannya. Bahkan beberapa partai yang telah meninggalkan koalisis sepertinya akan kembali rujuk dengan koalisi yang dibentuk pemerintah. Dimana sebelumnya kita melihat tekanan demi tekanan politik memang ditujukan kepada Sri Mulyani dan Boediono.

Akankah pengunduran Sri Mulyani berpengaruh positif terhadap persepsi pasar?. Mungkin Ya. Setidaknya permasalahan yang bisa dikatakan menghambat kinerja pemerintah saat ini bisa teratasi. Permasalahan century banyak menyita kegiatan elite penguasa negeri ini dan dinilai banyak kalangan tidak terfokus pada program-program pemerintah yang semestinya dilakukan.

Keputusan Sri Mulyani dinilai sebagai exit strategy yang jitu untuk keluar dari kemelut politik. Permasalahan yang akan dihadapi adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan investor yang sudah mulai meninggalkan Indonesia. Terlihat dari indikator kinerja IHSG dan nilai tukar Rupiah yang kian memburuk. Meskipun pengunduran Sri Mulyani berbarengan dengan permasalahan keuangan global (dari sisi eksternal). Di perkirakan pengaruh Sri Mulyani tidak akan begitu besar berdampak pada pasar keuangan secara keseluruhan.

Terlebih apabila SBY nanti mampu menggantikannya dengan sosok yang dinilai pro-pasar. Bukan tidak mungkin IHSG dan Rupiah akan kembali ujuk gigi serta mencetak rekor teringgi yang baru. Selain itu stabilitas politik akan lebih terjaga serta mengembalikan kepercayaan mitra koalisi partai untuk sama-sama bekerja dan fokus pada program-program yang dijalankan.

Yang penulis tanyakan adalah bagaimana dengan kelanjutan proses reformasi birokrasi di departemen keuangan khususnya perpajakan. Reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Sri Mulyani sangat tepat dan cepat setelah terkuaknya kasus penggelapan pajak yang melibatkan Gayus H. Tambunan. Program reformasi birokrasi yang dilakukan Sri Mulyani sejatinya mendapatkan apresiasi dari kita semua. Karena apa? Karena Sri Mulyani tidak hanya berani mengungkap kasus terkait dengan aparat yang masih aktif saja, bahkan semua pejabat yang non aktif juga akan diperiksa.

Semoga akan ada menteri keuangan yang baru yang mampu mewakili semua aspirasi baik dari masyarakat umum, investor atau pelaku pasar, eksekutif hingga elite partai politik. Namun dengan tetap menjaga profesionalisme serta mengedepankan visi negeri ini untuk bebas korupsi. Penulis yakin masih banyak anak bangsa ini yang bisa bekerja seperti sosok Sri Mulyani atau bahkan lebih baik lagi.

Ditengah gunjangan pasar seperti sekarang ini dimana faktor eksternal lebih berperan dalam menggerakan harga saham maupun mata uang Rupiah. Dan telah membuat kedua indikator keuangan tersebut turun. Maka ada satu hal yang dapat menjadi pegangan kita semua yakni fundamental ekonomi kita masih bagus atau on the track. Percayalah tidak butuh waktu lama semuanya akan pulih, dan kita akan terlambat jika kita tidak masuk ke pasar saat ini juga.

No comments: