Friday, January 22, 2010

IHSG Di Bawah Tekanan

Medan Bisnis, 23 February 2009
Indeks Bursa Dow Jones kembali diperdagangkan melemah pada jum’at kemarin. Saham-saham AS jatuh ke posisi terendah dalam enam tahun terakhir, di tengah rumor nasionalisasi bank yang seketika dibantah presiden AS Barack Obama. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 100,28 poin atau 1,34 persen menjadi 7.365,67 poin setelah sehari sebelumnya merosot tajam.

Kekhawatirkan buruknya sistem perbankan yang dibebani kerugian akibat krisis perumahan AS telah memicu kekacauan global. Para pedagang di lantai bursa AS juga sangat mengkhawatirkan saham-saham finansial, yang diiringi dengan sejumlah statement bahwa bank-bank kemungkian dinasionalisasi dan akan mengalami pengurangan dividen.

Pasar saham di AS bergerak dengan volatilitas yang tinggi seiring dengan kecemasan pasar finansial AS kedepan. Namun, saham-saham sedikit pulih setelah Gedung Putih bergerak menenangkan pasar dengan menyatakan bank-bank masih akan berada di bawah kendali swasta.Pemerintahan Barack Obama sepertinya terus memperkuat kepercayaan bahwa swasta tetap dipertahankan dalam sistem perbankan selanjutnya.

Bursa Asia juga diperkirakan akan tertekan pada perdagangan hari ini setelah wall Street jatuh cukup signifikan paska libur panjang. Kenyataan ini seakan menyambung kembali kepanikan pasar AS yang terhenti setelah bulan November lalu. Bursa AS terkoreksi 5.8 percent, dimana sektor keuangannya paling besar mendapat tekanan.

Pasar sepertinya kecewa dengan Obama yang dalam pidato pelantikannya tidak menunjukkan secara khusus dan detail lebih jauh mengenai bagaimana dia akan menghadapi tantangan ekonomi kedepannya. Dilain sisi, jumlah pengangguran di AS telah menyentuh angka 5 juta orang. Dan hal tersebut tentunya akan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan sektor finansial AS.

Sementara itu, di Indonesia IHSG (indeks Harga Saham Gabungan) juga mencatatkan penurunan dan menembus level psikologis 1.300. Pada penutupan perdagangan juam’at kemarin IHSG sempat terkoreksi hingga ke 1.293 sebelum akhirnya ditutup di level 1.296.

Pelemahan indeks bursa Dow Jones diyakini sebagai pemicu utama tertekannya indeks bursa asia tak terkecuali Indonesia. Kejatuhan indeks bursa tersebut memberikan sinyal akan begitu buramnya wajah perekonomian global terutama perekonomian AS. Namun, Indeks bursa Indonesia (IDX) diperkirakan akan tetap berkonsolidasi dikisaran level 1.300.

Meskipun terdapat tekanan yang luar biasa apabila indeks bursa global terjun bebas. IHSG juga diperkirakan akan mengikuti laju pelemahan indeks bursa global tersebut. Hanya saja penurunan indeks bursa domestik sepertinya tidak akan separah seperti yang terjadi pada indeks Dow Jones.

Mengutip pernyataan Budi Susanto, Head of Research PT. Danareksa Sekuritas, yang mengatakan bahwa “pada saat ini kita benar-benar masuk ke dalam resesi puncak yang diperkirakan mulai akan menunjukan tanda-tanda perbaikan di semester ke-2 tahun ini”. Hal tersebut dengan sangat jelas telah ditunjukan dengan terkoreksinya indeks bursa global.

Meskipun indeks bursa mengalami tekanan hebat, akan tetapi tetap masih memberikan peluang akan harga murah dari saham-saham yang diperdagangkan saat ini. Dibutuhkan momentum yang tepat serta keberanian yang cukup untuk masuk ke pasar saat ini. Belum bisa dipastikan batas bawah Indeks nantinya. Satu hal yang pasti ditengah keruwetan pasar finansial saat ini, masih tetap ada peluang yang bisa kita manfaatkan.

No comments: