Friday, January 22, 2010

Menggalang Kekuatan Hadapi Krisis

Medan Bisnis, 20 Oktober 2008

Para pemimpin negara di dunia pada saat ini kembali disibukkan dengan sejumlah rangkaian pertemuan dalam menghadapi bayangan resesi yang mengancam perekonomian dunia. Seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat dengan kawasan negara Eropa. Dalam pertemuan yang rencananya akan digelar di AS setelah tanggal 4 november mendatang, merupakan pertemuan pertama yang dipastikan akan membahas permasalahan seputar guncangan ekonomi global.

Belum bisa dipastikan, apakah nantinya pertemuan tersebut menghasilkan sebuah penggalangan dana bersama untuk menyelesaikan krisis. Namun, langkah-langkah konkrit dalam menyelesaikan krisis sepertinya akan mulai tampak pada rencana pertemuan yang kedua. Dalam pertemuan yang pertama sepertinya akan lebih terfokus pada perumusan masalah-masalah utama seputar krisis.

Belum bisa dipastikan apakah nantinya pertemuan tersebut menghasilkan sebuah kebijakan yang benar-benar mampu meredam krisis finansial global seperti sekarang ini. Namun, menurut persfektip psikologis pasar, pertemuan tersebut setidaknya memberikan sedikit rasa aman, karena sedang ditangani secara serius.

Di Indonesia, pemerintah SBY telah melakukan koordinasi dengan banyak pihak untuk mengatasi krisis keuangan. Baik dari dalam dan luar negeri. Mulai dari pengusaha lokal hingga kerjasama penanggulangan krisis dengan negara di kawasan ASEAN dan Dunia. Hasilnya cukup menggemberikan meskipun belum sepenuhnya terbebas dari bayangan resesi global.

Beberapa kebijakan pemerintah yang dinilai tepat yakni melakukan aksi beli saham dengan mengintervensi bursa saham melalui buy back saham BUMN. Menaikkan jaminan simpanan di Bank dari sebelumnya sebesar Rp. 100 Juta menjadi Rp. 2 Milyar. Memberikan kelonggaran dalam menerapkan kebijakan Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan. Serta bersedia mengucurkan dana untuk LKBB (lembaga keuangan bukan Bank) yang sedang sakit seperti perusahaan asuransi, pengelolaan dana pensiun, perusahaan efek dan Multifinance.

Meski demikian belum diketahui lebih jelas mengenai kriteria perusahaan yang bagaimana yang akan mendapatkan bantuan LKBB. Apakah terkait dengan kinerja perusahaan tersebut dalam mengelola NPL (Net Performing Loan), atau aspek lainnya yang harus dipertimbangkan. Namun yang pasti Bapepam selaku sebagai pemegang kuasa masih akan membuat perpu terkait LKBB.

Langkah koordinasi yang dilakukan pemerintah dengan banyak pihak seperti KADIN, Pengusaha, BI, Menteri terkait, hingga pemerintahan daerah telah memberikan rasa aman bagi banyak pihak termasuk pasar meski diiringi dengan gejolak finansial yang cukup tajam.

Yang sangat mengesankan adalah kembali bergairahnya bursa saham meskipun banyak pengamat yang menyatakan index BEI akan jatuh pada awal pembukaan hari senin minggu kemarin. Nilai tukar Rupiah juga mulai bergerak menguat setelah sempat diperkirakan akan terjun bebas di atas Rp.10.000/$. Padahal banyak pedagang valas atau money changer yang justru sebelumnya memperdagangkan US$ diatas Rp. 10.000/$, yang disinyalir sebagai akibat kepanikan.

Langkah pemerintah dalam menangani krisis dengan tidak bergantung pada bantuan eksternal (IMF) juga menunjukan kepada masyarakat dunia, bahwa Indonesia masih mampu menangani krisis secara mandiri serta tetap terfokus untuk mampu mengembalikan kepercayaan dunia usaha.

Langkah strategis yang dilakukan pemerintah sudah seharusnya juga melibatkan negara se-kawasan seperti ASEAN dan Asia atau bahkan kerjasama yang lebih luas lagi. Dalam kondisi seperti ini, kerjasama secara multilateral sangat diperlukan, baik untuk keperluan berbagi pengalaman hingga kerjasama dibidang perdagangan sehingga terdapat peralihan orientasi negara mitra dagang dari negara maju yang sedang dilanda krisis ke negara dengan potensi pertumbuhan yang lebih menjanjikan.

Penulis menilai langkah yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi dampak krisis global sudah sangat tepat dengan menggalang kekuatan dari banyak pihak. Akan tetapi pemerintah juga jangan sampai kehilangan fokus, karena negeri ini akan melakukan perhelatan Akbar seperti PEMILU yang akan berlangsung ditahun 2009 mendatang.

No comments: