Saturday, January 23, 2010

PHK Di AS Masih Berlanjut

Medan Bisnis, 8 September 2009
Data ketenaga kerjaan AS kembali merilis bahwa selama bulan agustus terdapat sekitar 216.000 orang yang di PHK. Jumlah tersebut lebih kecil dari perkiraan semula, dimana sebelum data tersebut dikeluarkan banyak yang memperkirakan bahwa jumlah yang di PHK di AS selama bulan Agustus sebesar 225.000 orang.

Proses pemulihan ekonomi AS sudah menunjukkan indikasi yang positif dalam dua kuartal 2009, namun pemulihan akan masih tak menentu hingga tahun depan. Yang jadi perkaranya adalah bahwa tingkat pengangguran di AS masih akan terus meningkat, setidak-tidaknya hingga akhir tahun 2009 dan dan awal tahun 2010 mendatang.

Program stimulus yang digelontorkan AS sebelumnya masih belum memberikan jaminan sepenuhnya terhadap pemulihan ekonomi AS kedepan. Dengan pertumbuhan tenaga kerja baru, namun belum diiringi dengan laju pertumbuhan GDP (gross domestic product) yang signifikan maka tingkat penganggurn di AS masih akan naik. Seperti yang pernah dikemukan penulis dalam tulisan sebelumnya, dimana tingkat pengangguran AS akan menjadi 10% menjelang akhir tahun ini.

Beberapa langkah pemberian stimulus oleh presiden Barack Obama seperti stimulus pembelian kendaraan dan rumah belum sepenuhnya berdampak signifikan. Pemerintah AS yang mengelontorkan dana sebesar $ 3 Milyar untuk program "cash for clunkers" yang mendorong warga AS untuk menukar mobil tua mereka dengan $ 4.500 untuk mobil baru memang mampu meminimalisir kebangkrutan sektor otomotif AS.

Tingginya tingkat pengangguran, output ekonomi yang masih stagnan serta pendapatan masyarakat yang juga masih stagnan akan menjadi masalah serius bagi perekonomian AS kedepan. Belum ada perubahan wajah ekonomi di AS yang menunjukan perubahan signifikan. Yang ada hanyalah perubahan data ekonomi yang masih memberikan gambaran buram. Hanya saja masih lebih baik dari perkiraan banyak orang, itu saja.

Sejauh ini, belum ada yang mengetahui sampai sejauh mana tingkat pengangguran di AS akan terus meningkat. Kehawatiran serupa juga akan mewarnai pasar financial AS. Dengan belum ada kepastian yang menjamin bahwa proses recovery akan mulai berjalan cepat, maka masih akan ada kehawatiran yang muncul pada pasar keuangan AS.

Sejauh ini, pemerintah AS telah menggelontorkan $787 Milyar untuk menyelamatkan ekonomi. Wapres AS Joe Biden menyatakan bahwa pada 100 hari pertama menjabat, AS telah mempertahankan 150.000 pekerja dan akan menambah lebih dari 600.000 pekerja pada 100 hari kedua. Sejauh ini, penyumbang tertinggi bagi tingginya PHK ada di sektor penghasil barang AS, dimana ada sekiar 136.000 pekerja kehilangan pekerjaan di sektor tersebut.

Paket stimulus versi AS dan Inggris sepertinya masih akan terus diberlakukan untuk menyelamatkan perekonomian. Banyak kekhawatiran yang timbul apabila paket stimulus tersebut dihentikan. Harapan adanya kiblat ekonomi baru dari Negara AS ke Negara yang lebih menjanjikan seperti China dan India, sepertinya belum mampu menjadi pengganti “ketidakmampuan” AS saat ini.

Berkaca dengan kondisi perekonomian luar yang masih semrawut, Indonesia justru memiliki peluang untuk terus tumbuh. Laju inflasi di Indonesia hingga tahun 2010 mendatang diperkirakan tidak lebih dari 5%, sebuah angka yang relatif kecil. Laju pertumbuhan Indonesia tahun 2010 mendatang direvisi naik menjadi 5.5%.

Namun, pasar finansial Indonesia seperti saham dan nilai tukar Rupiah masih sangat dipengaruhi faktor eksternal. Sejauh ini, grafik pergerakan Indeks Bursa Indonesia memiliki kemiripan dengan DJIA (dow jones industrial average). Sehingga tren DJIA yang masih mengkhawatirkan akan terus membayangi IHSG yang justru memiliki fundamental yang lebih baik.

Bayang-bayang buram tersebut mudah-mudahan tidak berpengaruh banyak bagi IHSG yang diperkirakan akan kembali mencatatkan kenaikan hingga akhir tahun ini. Pada hari ini, penulis perkirakan IHSG akan kembali naik seiring dengan lonjakan pada indeks bursa di AS. Namun apakah nantinya penurunan bursa di AS juga akan berakhir serupa pada IHSG?. Semoga saja tidak.

No comments: